Kala itu, Daddy menyatakan bahwa, “Ciberes sudah 38 kali kebanjiran. Seluruh masyarakat dan pemerintah Desa Gunungsari mengajukan pembuatan TPT Sungai Ciberes. Mereka sangat mendesak agar segera dilakukan perbaikan karena menyangkut lingkungan hidup mereka, khususnya yang berkaitan dengan penanganan Sungai Ciberes.”
Sebenarnya ada normalisasi sungai dengan cara pengerukan. Sayangnya, hasil pengerukan sedimentasi hanya dibuang di tepian sungai di sepanjang daerah aliran sungai. Pekerjaan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah. Begitu hujan turun, apalagi dengan curah yang besar/deras, praktis hasil pengerukan akan segera kembali masuk ke sungai.
Rupanya hal itu benar-benar tejadi hanya tiga bulan berselang. Jadilah Desa Gunungsari kebanjiran lagi.













