BANDUNG, BEDAnews.com – Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) Jawa Barat memilih jalur konstitusional untuk menolak Revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat ini FL2MI, tengah mengkaji terkait permasalahan akan Revisi UU KPK. Hasil kajian akan disampaikan secara konstitusional kepada lembaga terkait.
Anggota Komisi 3 Pengurus Pusat FL2MI, Acep Jamaludin mengatakan sedikitnya 10 perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Barat yang akan mengawal persoalan tersebut.
“Gerakan turun ke jalan cukup masif, kami berpikir perlu juga elemen mahasiswa yang melalui jalur konstitusional,” ungkap Acep usai Forum Grup Diskusi (FGD) Polemik Revisi UU KPK di Hotel Shakti, Jln. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (29/9/2019).
Menurutnya saat ini, penolakan mahasiswa akan Revisi UU KPK didasari akan lemahnya indepedensi KPK. Pembentukan Dewan Pengawas yang mengatur kinerja dari komisi yang bertugas memberantas korupsi di Indonesia tersebut dianggap membuat KPK tak bernyali.
“Memang dewan pengawas yang dibentuk oleh Presiden ada tim seleksi, tapi yang disoroti oleh mahasiswa akan lemahnya indepensi KPK. Contohnya ketika mau menyelidiki harus izin ke dewan pengawas dan lain sebagainya,” tuturnya.
Dikatakannya walau melalui jalur yang berbeda, namun pihaknya tetap melakukan konsolidasi dengan mahasiswa yang turun ke jalan. Akan tetapi, tetap melihat maksud dari gerakan mahasiswa, sehingga tidak ada pihak-pihak tertentu yang menungganggi aksi tersebut.
Lebih jauh, pihaknya memastikan bahwa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa murni terkait persoalan perundang-undangan. Dimana dinilai akan berdampak pada masyarakat dan Indonesia kedepannya.
“Di kawan-kawan mahasiswa juga tidak ada narasi untuk mengarah ke istana, tapi memang murni karena persoalan revisi UU KPK. Kalau ada isu itu berarti ada yang menunggangi,” katanya.
Acep mengimbau kepada seluruh mahasiswa FL2MI di berbagai wilayah di Indonesia agar membuat analisis kajian tentang Rancangan Undang-Undang, yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Kepada seluruh elemen gerakan mahasiswa agar tetap fokus pada narasi perjuangan (penolakan RUU). Tetap waspada agar tidak ditunggangi kepentingan elit politik,” tandasnya. [mae]