Trenggalek – bedanews.com – Sebuah aksi kolaboratif yang luar biasa terjadi di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Kamis (11/1/2024).
Anggota personel Koramil 0806/04 Bendungan, Polsek, TRC BPBD Trenggalek, perangkat desa, dan warga setempat menyatukan kekuatan mereka dalam gotong-royong untuk membersihkan tanah longsor yang merusak rumah Bapak Sukardi, warga RT. 05 RW 02 Dusun Pojok.
Tanah longsor, yang terjadi akibat hujan deras pada Rabu, 10 Januari 2024, pukul 16.30 WIB, mengakibatkan kerugian material sekitar 2 juta rupiah. Teras depan rumah Bapak Sukardi menjadi korban dari kejadian tak terduga ini, dengan tanah longsor mencapai ketinggian 15 meter dan lebar 8 meter.
Dalam kepemimpinan yang kokoh, Danramil 0806/04 Bendungan, Kapten Inf Agus Setiawan, tidak hanya mengambil peran aktif dalam kegiatan membersihkan longsoran tanah, tetapi juga memberikan informasi rinci tentang penyebab dan dampak kejadian tersebut.
Ia menjelaskan bahwa, hujan deras membuat tanah tebing di sekitar rumah Bapak Sukardi menjadi labil, memicu terjadinya tanah longsor yang merusak propertinya.
Kebersamaan dan keseriusan tampak begitu mencolok dalam aksi bersih-bersih ini. Danramil Agus Setiawan mencatat. “Saya melihat kekompakan dan keseriusan anggota Koramil 0806/04 Bendungan, Polsek, TRC BPBD Trenggalek, perangkat desa, dan warga masyarakat dalam membersihkan longsoran tanah ini. Semangat gotong-royong dan saling membantu sungguh terasa,” ujarnya.
Tidak sekadar menjadi tindakan tanggap darurat, kegiatan membersihkan tanah longsor ini juga mencerminkan tanggung jawab sosial dan kepedulian dari aparat keamanan, pemerintahan setempat, dan masyarakat.
Bapak Sukardi, sebagai pemilik rumah yang terkena dampak, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu membersihkan tanah longsor di rumah saya. Semoga kekompakan dan kebersamaan seperti ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menghadapi bencana alam,” tandasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan saling mendukung dalam menghadapi kondisi darurat. Gotong-royong dan kekompakan bukan hanya kunci utama untuk mengatasi cobaan, tetapi juga fondasi kuat untuk membangun kembali setelah badai reda. “Melalui kebersamaan, kita bisa melampaui segala rintangan dan membangun masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (Red).