Kerugian materi akibat kejadian tersebut, diperkirakan mencapai Rp 5.000.000, meliputi rusaknya bangunan dapur dan peralatan rumah tangga.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, insiden ini menjadi pengingat bahwa bahaya kebakaran dapat terjadi kapan saja, terutama di rumah-rumah yang masih menggunakan tungku kayu atau peralatan tradisional lainnya.
Sertu Zainal kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. “Pastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan dapur. Kesalahan kecil seperti lupa mematikan tungku bisa membawa akibat besar,” tegasnya.
Ia juga menegaskan, pentingnya pelaporan cepat kepada aparat demi mempercepat proses penanganan.
Peristiwa ini menjadi bukti komitmen kuat tiga pilar Desa, TNI, Polri dan Damkar dalam menjaga keselamatan warga. Selain bertugas menjaga keamanan, mereka juga hadir sebagai garda terdepan saat bencana melanda. “Kami siaga 24 jam. Jika terjadi musibah, jangan ragu hubungi kami,” ujar salah satu petugas Damkar.