Sebelum evakuasi dilakukan, Babinsa Sertu Anwar dan Bhabinkamtibmas menyambangi keluarga pasien untuk melakukan pendekatan persuasif. Langkah ini dilakukan agar proses penanganan berjalan tanpa menimbulkan trauma bagi pasien maupun keresahan warga.
Menurut Sertu Anwar, pendekatan humanis menjadi kunci keberhasilan ketika berhadapan dengan warga ODGJ.
Setibanya di rumah Wahid, tim gabungan kembali melakukan pendekatan komunikatif dengan bahasa yang tenang dan terukur. Perawat jiwa dari Puskesmas Karangan turut memberikan penjelasan lengkap kepada keluarga terkait prosedur medis yang akan dilalui. Proses berlangsung kondusif, meski Wahid sempat menunjukkan penolakan karena merasa gelisah.
Setelah dilakukan penenangan oleh petugas kesehatan, Wahid akhirnya bersedia untuk dievakuasi. Ia kemudian dibawa menggunakan kendaraan kesehatan dengan pengawalan aparat TNI–Polri. Perjalanan menuju shelter dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pasien.












