Selain aspek teknis, pelatihan juga menitikberatkan pada komunikasi dan koordinasi di lapangan. Peserta mendapatkan pembekalan tentang alur komando, prosedur standar operasional hingga tata cara distribusi logistik darurat agar setiap elemen dapat bergerak serentak tanpa tumpang tindih peran.
Suasana latihan di Desa Rejowinangun juga mencerminkan semangat kebersamaan. TNI, BPBD dan relawan tampak menyatu dalam satu barisan dengan tujuan sama: melindungi masyarakat dari dampak bencana. Warga yang hadir pun memberikan apresiasi positif atas kegiatan tersebut.
Salah satu warga, Sukarno (47), mengaku tenang dengan adanya latihan ini. “Kalau melihat TNI dan BPBD sering latihan bersama, masyarakat jadi yakin ada tim yang siap membantu saat bencana,” ujarnya. Senada, Srini (39) berharap, kegiatan semacam ini bisa digelar rutin di desa rawan bencana lain.