“Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan personel dalam mendirikan tenda secara cepat dan efisien saat terjadi bencana alam,” ujar Stefanus.
Ia menekankan bahwa, kecepatan dalam memberikan layanan darurat kerap menjadi penentu keselamatan warga terdampak.
Fokus latihan kali ini adalah simulasi pendirian tenda darurat. Peserta dilatih untuk bekerja sama, membagi peran, dan menjaga efisiensi waktu dalam membangun sarana pengungsian. Tenda darurat dinilai sebagai kebutuhan vital saat bencana banjir, tanah longsor, hingga gempa bumi.
Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H, M.Si, menambahkan, latihan ini juga memperkuat koordinasi lintas sektor. “TNI tidak bisa bekerja sendiri. Kehadiran BPBD, relawan dan elemen masyarakat lainnya menjadi kunci keberhasilan penanggulangan bencana. Harapan kami, TRC dan relawan semakin kompeten dan solid,” jelasnya.