“Bisa kita lihat, mereka tak mengenal lelah dalam pengerjaan sasaran pengecoran jalan. Ini membuktikan bahwa pelaksanaan TMMD menjadi aktualisasi budaya gotong-royong melibatkan seluruh elemen bangsa, dengan menyatukan perbedaan, menyelaraskan kepentingan, serta menggelorakan kembali semangat bekerjasama sebagai nilai luhur bangsa,” kata Dandim.
Dengan semangat yang dimiliki anggota Satgas dan warga masyarakat, progres sasaran dapat dikerjakan dengan waktu yang terbilang cukup cepat. Terbukti baru seminggu berjalan, sasaran pengecoran jalan sudah mencapai 30 persen.
Selaku Dan Satgas TMMD, lebih lanjut, Dandim menjelaskan bahwa, melalui program TMMD ini, akses jalan di wilayah tersebut bisa sedikit teratasi, inilah yang menjadi fokus TNI saat ini agar dapat bersinergi dengan warga masyarakat dalam membangun daerah.