KAB. BANDUNG || bedanews.com — Jangan menjadi jumawa (sombong) karena berilmu silat tinggi, tapi tirulah ilmu padi, karena padi itu semakin berisi semakin menunduk, itulah filosofi silat sebenarnya yang harus menjadi cermin bagi para pesilat.
Karena silat itu merupakan seni budaya warisan lelulur, kata Ketua IPSI Kabupaten Bandung, H. Sumintha, dan sudah menjadi kewajiban masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikannya.
Sebagai tokoh pelaku seni dan budaya daerah, Sumintha berkeinginan bisa memaksimalkan melestarikannya. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dorongan dari masyarakat agar bersama-sama saling bahu membahu melakukan pelestariannya.
“Jangan sampai kita mengkesampingkan seni budaya kita sehingga ada pihak lain yang mengklaim. Jelas hal itu sangat merugikan bangsa dan negara,” katanya usai menghadiri Milangkala Paguron Silat dan Debus Sinar Banten di Dome Balerame Soreang, 17 September 2023.
Kepedulian Sumintha terhadap seni dan budaya daerah memang bukan hanya sebatas kalimat atau janji saja, namun ia mempunyai keinginan lebih dari sekedar mencintai warisan leluhur saja. Melainkan berkeinginan pelestarian seni dan budaya menjadi bagian dari prioritas kerjanya nanti.
Mengimbau masyarakat untuk turut menjaga, memelihara, dan melestarikan seni budaya itu harus dengan bukti contoh, lanjutnya, karena itu ia meyakini bisa merealisasikannya bila harapannya bisa terpenuhi menjadi seseorang yang mendapat kepercayaan masyarakat.
Ia mengaku dengan keterbatasannya mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk Pemilu 2024 nanti. Dasarnya sebagai pelestari seni budaya dan peduli sosial yang memotivasi dirinya bisa menjadi pinilih dan berhasil meraih harapan.
“Saya yakin masyarakat sekarang sudah banyak yang peduli dengan perkembangan seni budaya saat ini. Tentunya masyarakat bisa tahu siapa yang layak dipilih sebagai pelaku seni budaya untuk melestarikannya,” pungkasnya.***











