Menurut Serka Amru, varietas timun Hercules dipilih karena memiliki daya tumbuh yang kuat, tahan terhadap virus gemini, serta dikenal dengan produktivitasnya yang tinggi. Buahnya berbentuk silindris dengan panjang 21–22 cm, diameter 4,5–5 cm, berwarna hijau cerah, dan tidak pahit. Keunggulan lainnya adalah waktu panen yang singkat, yakni mulai usia tanam 40 hari, dan dapat dipanen secara berkala setiap empat hari sekali.
“Setiap tanaman timun mampu menghasilkan sekitar 4–5 kg atau 12–15 buah. Dari total 1.350 batang yang ditanam, kami perkirakan hasil panen bisa mencapai 5,2 ton, yang dilakukan secara bertahap,” jelas Serka Amru.
Selain fokus pada hasil panen, Korem 012/TU juga menerapkan pertanian ramah lingkungan. Para prajurit memanfaatkan pupuk organik dari limbah kelapa sawit, kotoran sapi, dan ayam yang juga dibudidayakan di lokasi tersebut. Pendekatan ini terbukti mampu menjaga kesuburan tanah sekaligus meningkatkan produktivitas tanaman secara alami.