Ini merupakan ancaman serius bagi lebih dari 1 juta diaspora negara-negara Asia Tenggara di Taiwan (lebih dari 400.000 di antaranya adalah diaspora Indonesia).
Masalah itu juga dipastikan akan berdampak buruk pada kerja sama jangka panjang di bidang pertanian antara Taiwan dan Indonesia, dan berpengaruh pada perkembangan modernisasi pertanian dan kemandirian pangan di Indonesia.
Seminar yang berlangsung di Kampus Binus University itu sendiri dipandu oleh Profesor Rangga Aditya, Direktur Departemen Hubungan Internasional Binus University.
Acara itu menghadirkan Teuku Rezasyah, Profesor Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Bandung serta dua alumni Taiwan, Erry Kurniawan, peneliti asosiasi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Effendi Andoko, Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). (Red).