Acara yang berlangsung secara offline dan virtual itu ditujukan bagi alumni lulusan Taiwan untuk meningkatkan perhatian seluruh lapisan masyarakat di Indonesia terhadap isu Selat Taiwan serta mempererat pertukaran dan koneksi antar alumni Taiwan.
Deputy Representative TETO, lebih lanjut meminta semua lapisan masyarakat di Indonesia dan komunitas internasional untuk menghadapi dan membantah kesalahan penafsiran Tiongkok terhadap Resolusi 2758 PBB.
Resolusi itu ditafsirkan secara tidak tepat, dihubungkan dengan “Prinsip Satu Tiongkok” dan menghalangi partisipasi Taiwan di fora internasional, padahal Taiwan di antaranya memainkan peran kunci dalam rantai pasokan semikonduktor global.
Jika Tiongkok menginvasi Taiwan, diperkirakan akan ada kerugian ekonomi bagi dunia sebesar lebih dari 10 triliun dolar AS atau sekitar 10 persen PDB global.