Kini balas budi politik kian massif seolah jabatan dan kekuasaan menjadi kue yang harus dibagi-bagi sesuka hati, tergantung siapa yang diinginkan. Tidak pandang mampu, selama berjasa, siapa saja bisa bertakhta. Sistem kapitalisme mengikis ketakwaan individu masyarakat. Kekuasaan maupun jabatan menjadi wasilah kepuasan materi, bukan dedikasi kepada umat serta menjalankan amanah jabatan dan kekuasaan berdasarkan perintah dan larangan Allah Swt.
Padahal Rasulullah Saw telah memberikan kabar di dalam haditsnya tentang bahaya menyerahkan urusan kepada yang bukan ahlinya. Hadits itu menyatakan, “ Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat”. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah).
Al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menjelaskan: Apabila hukum yang berkaitan dengan agama seperti kekhalifahan dan rangkaiannya berupa kepemimpinan, peradilan, fatwa, pengajaran dan lainnya diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, yakni apabila (pengelolaan urusan) perintah dan larangan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat, sebab hal itu sudah datang tanda-tandanya.


![{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"addons":1,"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}](https://bedanews.com/wp-content/uploads/2025/11/Picsart_25-11-26_01-04-45-413.jpg)









