Muslim menegaskan, Bambang gagal menjalankan fungsi koordinasi dan komunikasi, padahal Sekretariat Negara memiliki peran vital dalam memastikan informasi strategis tersampaikan dengan baik kepada presiden dan publik.
Kontroversi bermula ketika Bambang Eko ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jum’at (26/9/2025). Saat ditanya soal kasus keracunan MBG, ia berkata:
“Iya, saya enggak ngikutin itu. Saya mohon maaf, saya enggak ngikutin yang itu. Saya beberapa hari ini konsentrasi di sini (DPR),” katanya.
Ia juga meminta agar pertanyaan seputar MBG diarahkan kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi atau Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Bahkan ketika didesak mengenai kemungkinan langkah tegas Istana, Bambang hanya menyebut akan menyampaikan pesan kepada Mensesneg.