Tak hanya kotoran sapi, ia mengaku juga memanfaatkan limbah rumah tangga seperti sayuran dan sisa-sisa makanan lainnya untuk pakan ternak cacingnya.
Selain mampu mengurangi pencemaran lingkungan di tempat tinggalnya, Rohman menyebut, budidaya cacing miliknya juga memiliki harga ekonomis yang dapat menambah perekonomian keluarganya.
“Hasil dari budidaya cacing ini kami jual dengan nilai Rp 10.000 per kilogram. Sedangkan untuk kotoran cacingnya laku Rp 1.000 per kilogram,” ujarnya.
“Untuk pemasarannya kami tidak kesulitan, karena sudah bermitra dengan investor yang memanfaatkannya untuk keperluan perikanan dan komoditi ekspor ke Cina,” tambahnya.
Terkait perawatannya, Rohman mengaku, budidaya cacing tidaklah rumit dan memerlukan waktu yang ekstra. Pemberian pakannya cukup dua hari sekali dengan memanfaatkan kotoran sapi dan limbah organik rumah tangga. (Red).