Di usianya yang masih 20 tahun, lahirlah seorang pengembara tarekat, terlahir sebagai insan tasawuf yang pada kondisi social masyarakat masih tertutup namun di sisi lain sekecil jarum patah pun akan menjadi sorotan oleh pengendali pemerintahan pada saat itu. Stigma aliran dan sebutan kaum baru masih mendominasi, bahkan sampai penghakiman sesat. System dakwah masih menganut door to door, tidak seperti era sekarang pegang android bisa mengakses apa itu tarekat, tasawuf dan apa itu mursyid.
Dahulu sulit menemukan halqah, di era sekarang malah tamu negara dan kepala pemerintahan duduk berdampingan dengan seorang mursyid dalam satu halqah.
Diperkirakan pada tahun 1969, Syekh. H. Zaini Ruslan dipertemukan dengan seorang pembimbing sekaligus guru yang mursyid dan menerima bai’at talqin untuk pertama kalinya dari Syekh. H. Mochammad Khatib Silsilah ke 36 Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah.