“Hadirnya program ini akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil, serta menanggulangi stunting secara berkelanjutan,” ujar Delia.
Program MBG juga memiliki dampak positif terhadap sektor ekonomi lokal. Dapur MBG akan membeli bahan makanan dari pelaku usaha lokal atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional, Dedi Suprijadi, menegaskan bahwa program MBG merupakan investasi jangka panjang dalam membentuk individu berkualitas untuk menghadapi persaingan global di masa depan.
“Individu yang gizinya terpenuhi akan lebih sehat dan memiliki potensi berkembang yang lebih besar. Hal ini tentu akan mendorong Indonesia menjadi negara yang lebih kuat dan kompetitif di masa depan,” ungkap Dedi.