“Studi kasusnya harus berawal dari problem riil yang ada di industri, di mana problem riil nantinya itu harus diselesaikan. Jadi dari mulai perangkatnya disertasinya tidak boleh berawal dari ide saja, tetapi harus dari problem yang ada di industri,” kata Aliridho.
Selain itu, penerapan model pembelajaran serta implementasi pada Doktor Terapan Sistem Siber-Fisik ini tidak lepas dari Kurikulum Merdeka Belajar. Disertasi yang akan dibuat oleh mahasiswa Doktoral, akan beririsan dengan program Teaching Factory (Tefa), di mana program ini akan menjadi wadah untuk pemilihan topik. Sebagai satuan pendidikan tinggi vokasi yang telah memiliki Tefa sebagai miniatur industri di kampusnya, program Doktor Terapan ini akan sangat terbantu.
“Bagi perguruan tinggi yang sudah punya Tefa, maka Doktor Terapan itu sangat menguntungkan, karena topik-topik di dalam Tefa itu bisa diangkat menjadi problem yang harus diselesaikan di dalam Doktor Terapan,” tambah Aliridho.