Menurutnya, jika olok-olok terus ditolerir atas nama kritik dan kebebasan berpendapat di negara demokrasi, maka lama-kelamaan mempermalukan seseorang atau institusi negara akan dianggap biasa.
“Dampaknya sudah mulai terlihat dengan munculnya banyak konten video di media sosial yang berisi olok-olok terhadap polisi. Lucu-lucuan yang menjatuhkan dan mempermalukan institusi Polri,” tutur R Haidar Alwi mengakhiri. (Red).
Page 2 of 2