“Capres ke depan harus punya persfektif global, oleh karena itu faktor pengalaman dan kompetensi menjadi penting,” imbuhnya.
Berbicara soal koalisi, Arya menyebut, pilihan koalisi semakin terbatas. “Mulai mengerucut, tetapi jelas tidak akan lebih dari empat koalisi,” katanya.
Ujang Komarudin menjelaskan, soal pengalaman buruk di Pilpres 2019, ketika politik identitas begitu mengemuka. “Kalau Pilpres 2024 menghadirkan politik identitas lagi, maka polarisasi semakin tajam,” katanya.
“Di sinilah saya melihat kehadiran KIB sangat bagus. KIB harus mengedepankan ide dan gagasan, konsepsi idelogis,” tegas Ujang Komarudin. (Red).