“Urusan publik harus diselesaikan oleh capres, termasuk bicara bahwa tantangan ke depan akan lebih berat, tatatan dunia akan berubah, baik karena Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. Capres harus piawai bicara soal pembangunan ekonomi, pangan, energi dan sebagainya,” jelas Melki.
Soal peta koalisi menuju 2024, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebut peta koalisi Pilpres 2024 saat ini masih sangat dinamis.
Kendati demikian, Ujang memprediksi bakal ada tiga hingga empat poros koalisi menghadapi Pilpres 2024.
Pertama, poros PDIP. Diketahui, PDIP merupakan satu-satunya parpol di parlemen yang bisa mengusung calon presiden (capres) tanpa perlu koalisi dengan parpol lainnya.
Kedua, poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.