Tim pemenangan Bongbong memanfaatkan betul media sosial seperti tiktok, instagram, youtube dalam mensosialisasikan program kerja, kesederhanaan, pemimpin yang merakyat dengan sasaran pemilih millenial yang tidak tau sejarah kebrutalan ayah bongbong serta koruptor yang luar biasa menghisap rakyat Philipina, dan memilih Sara Duterte juga cara cerdik untuk meminimalisir lawan berat dari pendukung Duterte Presiden sebelumnya. Kembali ke Indonesia.
“Saya tegaskan kita tidak boleh lagi kembali ke orde baru, dipimpin oleh antek orde baru, ingatlah sejarah kelam saat itu mengeruk kekayaan bangsa ini untuk dirinya dan keluarganya, berbeda pendapat dibungkam dengan cara di hilangkan dan diculik, seperti sampai hari ini keberadaan aktifis yang di culik saat memperjuangkan reformasi 98 tak tau rimbanya, bahkan dibunuh seperti yang terjadi pada saat tragedi Trisakti dan Tragedi Semanggi 1998,” ujar lulusan pasca sarjana UI ini melalui keterangan tertulis, Jum’at (13/5).