Tindakan Sjafrie tersebut sangat logis dalam konteks keamanan kenegaraan. Dalam situasi seperti ini, jika Paspampres mengizinkan siapa pun melanggar prosedur, hal itu dapat merusak integritas perlindungan terhadap kepala negara.
Karier Sjafrie kemudian terus menanjak. Setelah era Paspampres, ia menjabat sebagai Komandan Kodam Jaya, kemudian sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, lalu sebagai Wakil Menteri Pertahanan (2010–2014) dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah purnawirawan, ia tetap aktif, termasuk menjadi asisten khusus di Kementerian Pertahanan sebelum akhirnya diangkat sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024. Hubungannya dengan Prabowo bukan sekadar profesional. Dalam banyak hal, Sjafrie dan Prabowo tampak saling memahami, saling mendukung, saling membantu dan bekerja sama erat.











