Aturan Islam pun tidak membeda-bedakan antara suku, golongan, maupun ras. Ketika Islam datang, ia menjadi pemersatu manusia. Bahkan saat Islam menjadi peradaban bangsa, seluruh bangsa-bangsa bersatu di bawah naungannya.
Contoh sederhana ketika Rasulullah saw. melepaskan ikatan kebangsaan dan kesukuan saat itu dengan menjadi ikatan ukhuwah islamiah yang berdasarkan akidah Islam.
Rasulullah saw. juga mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar, sebagaimana Bilal dipersaudarakan dengan Abu Ruwaihah. Begitupun Rasulullah berhasil membentuk masyarakat Islam yang khas.
Beliau menghilangkan fanatisme, kesukuan jahiliah dan meruntuhkan semua perbedaan. Baik keturunan, warna kulit, ras, dan kebangsaan.
Islam hanya membedakan pada derajat takwa di sisi Allah Swt. Sebagainya sabda Rasulullah saw. kepada Abu Dzar,