“Dalam konteks tersebut, kehadiran TNI menjadi sangat krusial untuk melindungi objek vital nasional, serta membantu pemerintah mengamankan aset bangsa dari berbagai bentuk penyalahgunaan,” Kegiatan latihan gabungan ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta penguatan peran aparat dalam mengamankan aset nasional.
Total ada puluhan Rantis Maung, 15 drone taktis, 3 KRI, 2 KAL, 1 sea rider, 5 RHIB, 4 RBB, 1 heli Bell TNI AL, 3 pesawat F-16 untuk bombing, 2 pesawat C-130 Hercules, 1 CN-295, 1 Boeing AI-7303 intai, 3 heli Caracal dan Super Puma, serta 3 pesawat Boeing VIP dikerahkan dalam latihan berskala besar.
Dalam rangkaian kegiatan, Menhan bersama Panglima TNI turut menyaksikan demonstrasi Serangan Udara Langsung (SUL) oleh tiga pesawat F-16 dari Wing Udara 31, yang dilanjutkan penerjunan taktis ratusan personel Yonif 501/18/2/K. Latihan ini juga menampilkan simulasi penangkapan ponton dan perebutan cepat sasaran galian pasir, serta peninjauan hasil penangkapan ponton ilegal di Dermaga Belinyu dan lokasi galian pasir di Dusun Nadi.












