Dalam konteks ini, Prabowo harus mampu menempatkan diri di atas loyalitas politik jangka pendek. Pemerintahannya perlu dilihat bukan sebagai kelanjutan dari satu rezim semata, melainkan sebagai bentuk integrasi dan rekonsiliasi berbagai kekuatan bangsa. Jika keseimbangan ini dijaga dengan cermat, Prabowo tak hanya akan berhasil sebagai presiden secara administratif, tetapi juga akan dikenang sebagai negarawan yang mampu memimpin bangsa melewati masa transisi dengan damai, bermartabat dan penuh harapan.
Harapan publik terhadap Presiden Prabowo sangat besar. Ia harus memimpin dengan adil, bijaksana dan proporsional, termasuk dalam menyikapi para mantan presiden. Penghormatan tentu perlu diberikan, namun harus tetap dilakukan secara wajar, tidak berlebihan dan tidak personalistik.