“Ke depan harapan kami, kami bisa bekerja sama dengan Bulog dan pemegang anggaran untuk terus berkoordinasi di lapangan. Harapan kita bisa tercapai terkait target tersebut,” lanjutnya.
Sedangkan untuk target beras, sebut Dwi, sampai dengan bulan April nanti, Ponorogo ditargetkan sebesar 43.446 ton. Namun sampai dengan saat ini baru mencapai 13,5% atau sekitar 5.876 ton.
Ditanya tentang kendala lain yang dihadapi, Dwi menegaskan, salah satunya adalah kapasitas tampung dari tempat penggilingan Bulog yang ada di Magetan.
“Kendala serapan gabah di Ponorogo memang daya tampungnya penggilingan milik bulog yang ada di Magetan yaitu hanya 120 ton sehari. Itu pun untuk 3 wilayah yaitu Pacitan, Ponorogo, dan Magetan. Termasuk wilayah Ngawi, Madiun, semua diarahkan ke penggilingan yang ada di Magetan punyanya Bulog. Selama ini, itu yang masih menjadi kendala, di sana masih antri untuk memasukkan ke penggilingan untuk proses pengeringan,” jelasnya.