BANDUNG, BEDAnews.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat (Jabar) menggelar seminar nasional “Peran Pers di Era Disrupsi Media, Mendorong Media Daring Tumbuh Sehat dan Berkembang” di Gedung Sate, Kamis (12/3/2020).
Acara ini juga dihadiri sejumlah pembicara, di antaranya Anggota Dewan Pers Hendry CH Bangun, CEO Google Chanel Partner Ilona Juwita, Pemimpin Redaksi Tirto Atmadji Sapto Anggoro, Pemimpin Redaksi Detik.com Alfito Deannova, Direktur Bisnis Pikiran Rakyat Januar Primadi Ruswita, dan Social Media Strategist Ayo Media Network Mellysa Widyastuti
“Media massa saat ini begitu banyak di Jabar. Mudah-mudahan dapat bekerja sama dengan baik dengan pemerintah,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi keynote speaker dalam seminar tersebut.
Soal disrupsi media, kata dia, media massa harus terus berinovasi dengan tantangan teknologi yang begitu besar. Menurutnya, dalam industri 4.0 profesi yang akan hilang yakni kegiatan rutin, sebab akan digantikan oleh AI.
Namun, profesi jurnalistik termasuk yang bisa bertahan.
“Contohnya media online sekarang TV juga ada, karena menyesuaikan pola milenial,” ujarnya.
Sementara, Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat mengatakan, disrupsi media sebelumnya dikalahkan oleh media sosial. Namun, karena fenomena Covid-19, media massa kembali terangkat.
“Adanya Covid-19 media mainstream terangkat kembali karena konten melalui verifikasi dan dipertanggungjawabkan,” katanya.
Menurutnya, fenomena media massa dipercaya kembali menguat oleh masyarakat menandakan keprofesionalan penyebaran informasi melalui uji verifikasi kejurnalistikan.
Tak hanya dalam pengelolaan media online profesional, seminar ini juga menghadirkan anggota Dewan Pers.
Hal ini untuk memberi pencerahan terkait verifikasi media atau uji kompetensi wartawan. Dua isu ini tak kalah penting bagi dunia media massa karena menjadi keharusan bagi media itu sendiri.
“Verifikasi mungkin menjadi hal yang tak mudah bagi pengelola media. Untuk bisa menjadi media yang sehat, apa yang harus dilakukan oleh media dalam mendapatkan verifikasi Dewan Pers. Ini pentingnya seminar ini,” tandasnya. [mae]