*Esensi Jurnalisme*
Bila jurnalisme adalah tentang menyuarakan yang tak terdengar dan mengangkat mereka yang tersisihkan, maka Kartini sudah mempraktikannya sejak awal abad ke-20. Ia menulis bukan untuk popularitas atau sekadar panjat sosial alias pansos. Kartini adalah bentuk perlawanan intelektual terhadap ketidakadilan. Ia menyadari betul bahwa narasi memiliki kekuatan untuk mengubah pandangan masyarakat. Inilah esensi jurnalisme yang ideal, yakni mengedukasi, menggugah, dan mendorong perubahan.
Keberadaan kaum hawa dalam dunia jurnalistik hari ini masih menghadapi tantangan besar, mulai dari bias gender di ruang redaksi, ketimpangan akses karier, hingga ancaman terhadap keselamatan saat meliput isu-isu sensitif. Namun, semangat Kartini harus terus menyala dalam diri para jurnalis perempuan Indonesia yang tak gentar menyuarakan kebenaran dan keadilan. Mereka menulis dengan keberanian, seperti halnya Kartini menulis surat dengan semangat pembebasan.