“Apabila nanti pelaksanaan PTMT maka maksimum dari kapasitas ruang dan dari jumlah siswa yang ada itu hanya 25 persen. Jadi misalnya rata-rata di sini per kelasnya, ada 32 siswa artinya itu maksimum hanya 8 orang,” lanjutnya.
Selain itu, siswa maksimum mendapatkan dua mata pelajaran dengan masing-masing 1 jam. Kemudian tidak ada waktu untuk istirahat, dan kantin tidak boleh buka.
“Jadi mereka semua, kebiasaan jajan dan lain sebagainya tidak ada. Mereka rata-rata sudah membawa makanan dan minuman sendiri. Bahkan tadi saya cek mereka rata-rata sudah membawa hand sanitizer sendiri,” ucap Ema.
“Artinya informasi dan edukasi ke siswanya ini sudah berjalan cukup baik. Hanya yang jadi kendala umum adalah ternyata masih ada 30 persen siswa yang masih menggunakan jasa transportasi umum,” katanya.