“Khusus untuk tahun ini, tantangan menjadi lebih nyata karena venue adalah yang terjauh dari domisili mayoritas Sahabat NusantaRun (komite) sehingga membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya ekstra bagi masing-masing Sahabat NusantaRun yang berkontribusi,” imbuh Jurian.
Sementara itu dari sisi pelari, animo pelari yang mendaftar tahun ini secara kuantitas berkurang drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Untuk jumlah pelari memang turun jauh jumlahnya. Mungkin karena pengaruh pandemi yang mana banyak pelari turun mileage larinya, sehingga untuk berkomitmen lari ultra masih agak berat. Sesuai komitmen NusantaRun di awal, berapapun jumlah pelarinya, kami akan terus berkontribusi dengan berlari melalui kota-kota indah di Indonesia,” terang Jurian.