Beliau mengatakan bahwa larangan kaitan wisuda dan manasik haji yang beredar seolah pemborosan uang bahwa esensi manasik haji adalah menguatkan hapalan serta belajar sejarah dan menumpuk rasa kecintaan kepada anak anak
“Karena karakter itu di bentuk dari praktek dan kebiasaan maka seharusnyalah di kaji ulang terkait larangan larangan tersebut terkecuali ada maksud lain, karena kenapa bantuan bantuan kelembagaan di hapus serta di coret semua,” pungkasnya. (Suslia)
Page 3 of 3