Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, marilah kita bersama membangun bangsa ini walaupun berbeda suku, partai, agama dan golongan krn kita tetap satu, yakni kita anak-anak Indonesia.
Namun ada yang sangat disayangkan dalam Pidato Presiden Prabowo tersebut, yaitu nasib Kesejahteraan dan Kemerdekaan Insan Pers tidak disebutkan dan tidak dimasukkan dalam point penting pidato Presiden Prabowo.
Keprihatinan tersebut disampaikan oleh Syamsul Bahri, Ketua Umum Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI) dalam suatu diskusi forum.
“Hal tersebut sangat disayangkan, karena perlu dicatat bahwa Negara yang besar adalah Negara yang bisa mensejahterakan Insan Persnya,” tegas Syamsul, Senin (21/10).
Syamsul mengungkapkan, pentingnya pers dalam memerdekakan Indonesia, yang tentu saja keberadaan Insan Pers patut diperhitungkam karena ikut berkontribusi kepada bangsa dan negara. Sejak awal awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan. Menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan dan menjadi penopang utama demokratisasi.