
Dalam pidato kuncinya, Randy Bagasyudha menekankan pentingnya keterlibatan pesantren dalam ranah kebudayaan dan transformasi digital nasional.
“Besar harapan saya, ada keterlibatan pesantren dalam perumusan kurikulum kebudayaan lokal dan transformasi digital, sebagai upaya merebut ruang kuasa makna dalam arus media,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Shopi Zulfia menyampaikan apresiasinya terhadap semangat santri yang terus berkembang seiring kemajuan zaman.
“Santri tidak hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga motor intelektual yang mampu membawa nilai-nilai luhur pesantren ke ruang-ruang kebijakan dan masyarakat. Pesantren harus hadir dalam setiap proses pembangunan bangsa,” ungkapnya dalam sambutan.
Momentum pengukuhan ini, juga menjadi ruang refleksi bagi para kader santri untuk memperkuat sinergi dan menghidupkan kembali semangat perjuangan berbasis nilai kepesantrenan.












