“Setelah diinisiasi oleh Ibu Wali Kota, warga terus bergerak (dalam program Sabandung). Sumber dayanya dari PIPPK (Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan) dan juga dari swadaya masyarakat,” katanya.
Menurut Dodit, pihaknya mengombinasikan Sabandung dengan lumbung-lumbung di tiap RW. Lumbung tersebut berfungsi mengumpulkan hasil swadaya masyarakat di RW-nya masing-masing.
“Setelah terkumpul lalu dimasak. Bahannya itu dari Lumbung tersebut. Makanan Sabandung untuk warga yang paling terdampak, bisa saja hari ini si A, Jumat depan si B, bisa berbeda-beda,” ucapnya.
Selain itu, Dodit mengaku juga membuat suatu pola dengan mengajak masyarakat dalam Sabandung.

“Percontohan itu kita angkat, biasanya kebaikan akan menular dari satu tempat ke temlat yang lain. Pembuatan Lumbung pun juga, jika di satu RW sudah terpenuhi baru disebarkan ke tempat yang lain,” katanya.