KABUPATEN BOGOR,- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja, mengangkat isu urbanisasi sebagai salah satu tantangan besar yang dihadapi provinsi ini.
Dalam tema debat “Bumi Subur, Masyarakat Akur, Jawa Barat Makmur,” Ronal memaparkan strategi mereka untuk mengatasi dampak urbanisasi, termasuk fenomena brain drain yang kerap terjadi di desa-desa.
Ronal menjelaskan bahwa urbanisasi di Jawa Barat tidak hanya memicu kesenjangan ekonomi antara desa dan kota, tetapi juga menyebabkan banyaknya tenaga kerja terampil yang meninggalkan desa untuk mencari peluang di kota besar.
“Urbanisasi adalah realitas yang tidak bisa kita hindari. Tapi tantangannya adalah bagaimana kita menjadikannya peluang, bukan ancaman, dengan memastikan desa dan kota bisa saling mendukung,” kata Ronal dalam debat publik pamungkas di Gedung PT Pendidikan Maritim dan Logistik, Kabupaten Bogor, Sabtu (23/11).
Sebagai solusi, Ronal memaparkan program strategis yang dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara desa dan kota, diantaranya, Urban-Rural Linkages yakni mengembangkan koneksi ekonomi antara desa dan kota, sehingga desa bisa menjadi penyuplai kebutuhan kota, sementara kota mendukung pengembangan ekonomi desa.
Kemudian, pembangunan Apartemen Transit yakni menyediakan hunian terjangkau bagi pekerja urban yang tetap memungkinkan mereka terhubung dengan kampung halaman.
Lalu, Program Brain Gain yakni memberikan insentif dan peluang kerja kepada tenaga kerja terampil untuk kembali ke desa, seperti melalui pemberdayaan BUMDes dan pengembangan sektor kreatif berbasis lokal.
“Kemudian Digitalisasi Desa yakni memastikan akses internet di desa-desa, sehingga potensi desa dapat berkembang secara optimal dan menarik lebih banyak investasi,” kata Ronal.
Ronal juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi dampak negatif urbanisasi.
“Kami ingin memastikan desa-desa kita tetap hidup dan berkembang. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada generasi muda desa agar mereka bisa bersaing, bahkan tanpa harus meninggalkan kampung halaman,” tambah Ronal.
Ronal menekankan bahwa urbanisasi harus dikelola dengan bijak untuk menciptakan keseimbangan dan harmoni antara desa dan kota.
Program ini menunjukkan komitmen Jeje-Ronal dalam menghadapi tantangan urbanisasi, sekaligus memastikan pembangunan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Jawa Barat, baik di desa maupun kota.
“Kami percaya, dengan strategi yang tepat, urbanisasi bukan lagi ancaman, tetapi peluang untuk membangun Jawa Barat yang lebih kuat dan berkelanjutan,” pungkas Ronal. (*)