“Dan akhirnya, tanggal 2 Muharram Imam Husein sampai di Karbala, hanya saja kudanya tidak mau berjalan. Beliau turun untuk berganti kuda. Namun dari kuda yang pertama sampai kuda ke tujuh tetap kudanya tidak mau berjalan. Sehingga Imam Husein bertanya tempat (Zuhair Al Qoyyin) sahabat Imam Husein,” tutur Ustad Taopik
Kepada sahabatnya, sambung Ustad Taopik, Imam Husein bertanya nama tempat itu. Dan dijawab sahabat, ini adalah Syati il furat.
“Lalu nama lain tempat ini apa? tanya sang imam. Ini adalah ALGHADIRIYYAH jawab sahabat lagi. Lalu nama lainnya apa? NAINAWA, lalu nama lainnya apa? KARBALA, jawab Zuhair. Mendengar itu Imam Husein mengucapkan Inalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un,” ungkap Ustad Taopik.
”Kemudian di malam ke 10, Imam Husen mengajak beberapa saudara dan sahabatnya yang masih ada untuk menemui pasukan Yajid. Lalu terjadilah, tepatnya di tanggal 10 Muharam, peperangan yang dahsyat mengakibatkan kematian anak keluarga dan Al Imam Husein,” pungkas Taopik.