“Peresmian ini bukan hanya lahirnya sebuah institusi pendidikan, melainkan juga babak baru dalam sejarah penerbangan Indonesia. Melalui Politeknik Kirana, kami ingin mencetak generasi muda yang berkarakter, berilmu dan memiliki keahlian siap pakai untuk menjawab tantangan masa depan,” ujarnya.
Capt. Taufik Hidayat, S.H menegaskan, kehadiran Politeknik Kirana sejalan dengan visi Lion Air Group yang saat ini memiliki sekitar 26.000 karyawan dengan enam maskapai di tiga negara (Indonesia, Thailand, Malaysia), serta sejumlah perusahaan pendukung termasuk fasilitas maintenance yang ditargetkan menjadi salah satu bengkel pesawat terbesar di Asia.
Menurutnya, industri penerbangan tidak mungkin maju tanpa sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Karena itu, politeknik ini hadir tidak sekadar sebagai pusat pelatihan, tetapi juga sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi.