KAB. BANDUNG — Rencana BPR Kerta Raharja menyelenggarakan bantuan modal untuk mengantisipasi laju perkembangan ketergantungan masyarakat terhadap Bank Emok, sebagian masyarakat mengungkapkan rasa mustahilnya hal itu bisa diimplementasikan.
Menurut salah seorang warga Soreang, sebut saja DW, kalau memang gratis sesuai dengan yang direncanakan, lalu bagaimana BPR menggaji karyawannya itu, termasuk biaya operasionalnya.
“Kami menunggu realisasinya, jangan sampai memberi angin surga kepada warga miskin yang mengalami transisi perekonomian di masa pandemi covid ini,” katanya, Selasa (28/9/2021).
Dengan merencanan anggaran sebesar Rp260 miliar, dan per RW Rp60 juta yang sebelumnya ada koordinasi dengan Kepala Desa, menurut DW, bisa saja mengatasi penyebaran bank emok. Tapi saat ini warga miskin membutuhkan bukti bukan janji.