“Alhamdulillah teknologi ini pertama kali di Indonesia. Sejarah toilet canggih daur ulang ada di Pasirluyu,” ungkapnya.
Adapun pemilihan lokasi proyek di Pasirluyu karena kondisi MCK umum setempat belum memenuhi standar PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
Dalam sambutanya Kang Emil memberikan masukan kepada SCG untuk penamaan atau istilah teknologi Reinvented Toilet agar lebih dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia.
“Saya ada masukan kalau bisa cari istilah Bahasa Indonesia yang mudah. Saran saya namanya “Toilet Daur Ulang”, yang disingkat Torang,” ungkapnya.
Chakkapong menjelaskan, Reinvented Toilet merupakan inovasi SCG yang menerapkan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dan ekonomi sirkular.
SCG merevitalisasi bangunan toilet lama di Pasirluyu menjadi toilet canggih yang dapat mendaur ulang air limbah rumah tangga menjadi air bebas patogen, yang dapat digunakan untuk pembilasan toilet, serta mengurangi risiko pencemaran lingkungan akibat limbah yang tidak terurai optimal.












