Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak sejarah berkobarnya semangat persatuan tidak bisa dilepaskan dari legasi ke-5, yaitu semangat Sumpah Palapa. Apalagi tokoh-tokoh di balik Sumpah Pemuda, seperti Sukarno dan M. Yamin adalah pengagum Majapahit/Gajah Mada.
Dalam buku karyanya “Gajah Mada: Pahlawan Pemersatu Nusantara”, M. Yamin dengan runut dan bernas mendeskripsikan rasa hormat dan kagumnya. Sementara Gajah Mada adalah pengagum Kertanegara, raja terbesar dan terakhir Singosari pencetus gagasan penyatuan Nusantara sebelumnya. Bukti kuatnya pertalian sejarah antara Sumpah Pemuda (abad ke-20), Sumpah Palapa (abad ke-14), dan doktrin Cakrawala Mandala Dwipantara (abad ke-13).
*Memetik pelajaran penting dan berharga*
Setelah seluruh Nusantara bersatu dan Majapahit mencapai puncak kejayaan, Gajah Mada mangkat. Menyusul kemudian Brawijaya IV. Sebagai tokoh sentral sekaligus sosok pemersatu, kepergian Gajah Mada berimplikasi sangat serius dan luas. Selain secara politik, ekonomi, dan militer goyah, persatuan Majapahit juga terancam. Terbukti daerah-daerah _mitreka satata_ atau negara-negara bawahan atau _satelit mbalelo_ dan satu per satu lepas.