Arif Syaifudin mengungkapkan, semenjak dirintis pada 2019 hingga dirilis pada 2021, dan kini berkembang menjadi aplikasi Patrakomala pada 2023, akhirnya aplikasi ini dapat dinikmati oleh wisatawan berbasis kreatifitas di Kota Bandung.
Seperti diketahui, aplikasi Patrakomala dapat menjadi event management sistem di Kota Bandung dengan basis kreativitas masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bandung.
Saat ini tidak perlu lagi membuat suatu festival di satu titik, tetapi dapat tersebar di satu kota secara bersama-sama, agar dapat menimbulkan pemerataan perekonomian pariwisata secara teritorial, sambil meningkatkan kualitas para pelaku kreasi di setiap wilayah sebagai SDM Pariwisata kreatif di Kota Bandung.
“Selain sebagai solusi dari permasalahan kemacetan yang terjadi di Kota Bandung yang tentu berdampak negatif terhadap daya dukung lingkungan, Patrakomala memiliki peran tersendiri untuk juga dapat memulihkan kembali
ekonomi pariwisata di Kota Bandung,” pungkas Arif Syaifudin.