Menurut Bey, nilai ekspor Jabar pada 2024 mencapai USD37,87 miliar, tertinggi di Indonesia. “Jawa Barat nilai ekspor tertinggi, nilai investasi tertinggi sampai Rp251,1 triliun,” sebut Bey.
“Ini berkat kerja keras para eksportir,” tambahnya.
Bey juga mengapresiasi apa yang dilakukan para eksportir besar yang mau membantu mengerek UMKM agar naik kelas dan bisa menjual produknya ke luar negeri.
Dalam gathering, Bey sempat berbincang dengan pelaku UMKM yang telah berhasil mengekspor produknya ke luar negeri.
Ratna, pelaku UMKM kuliner berhasil menjual basreng (baso goreng) luar negeri melalui asistensi Pemda Provinsi Jabar. Pada 2024, Ratna mengikuti pelatihan bertajuk ‘Coaching Program for New Exporter (CPNE)’.
CPNE merupakan kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) – Eximbank.