KAB. BANDUNG || bedanews.com — Jumlah angota dewan yang menghadiri Rapat Paripurna untuk Penetapan Persetujuan terhadap Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah, Jum’at 3 Juni 2022, dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, diikuti 38 orang anggota dewan, baik itu ada yang ditempat persidangan mau pun secara virtual.
“Jadi ini sudah memenuhi forum untuk melalui sidang,” kata Ketua DPRD yang akrab disapa Kang Sugih.
Pada sidang tersebut, Bupati Bandung, HM. Dadang Supriatna, menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan anggota DPRD atas tanggung jawab dan komitmen bersama dalam proses pembangunan daerah. Kenyataan ini merupakan bukti dengan ditetapkan dan disetujuinya Raperda itu.
Lebih lanjut Bupati yang akrab disapa Kang DS, menuturkan, antara Pemkab Bandung dan DPRD sudah terjalin semangat sinergisitas dalam menyelesaikan semua tahapan dan agenda penyelesaian pembahasan sampai terlaksananya penetapan dan persetujuan yang dilakukan hari ini.
Kerja sama dan koordinasi sebagai mitra pada penyelenggaraan pembangunan daerah yang terpelihara, disebutkan Kang DS, menjadi harapan dalam melaksanakan berbagai kegiatan agenda pembangunan. “Begitu juga dengan agenda pembangunan peripurna hari ini yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung,” ujar Kang DS.
Setelah melalui proses, ia mengemukakan, baik pada penyampaiam pandangan umum anggota dewan dan pada pembahasan antara Badan Anggaran dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah, tentang keterkaitan antara aspek belanja dengan indikator dan tolok ukur kinerja dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Telah dilakukan pembahasan secara transparan dan akuntabel dengan memahami tugas dan fungsi.
Mengenai perbedaan persepsi, pandangan dan pendapat yang semuanya itu menjadi warna indah dalam kehidupan berdemokrasi. Tentunya hal itu membutuhkan kesabaran, ketekunan, kecermatan, dan kejernihan pikiran. “Sehingga kita dapat saling menghargai dalam upaya membangun Kabupaten Bandung yang Bangkit Edukatif Dinamis Agamis dan Sejahtera,” tutur Kang DS.
Menanggapi masalah masih dilakukannya rapat sidang secara virtual, ada salah seorang yang tak diketahui posisinya nyelutuk pelan, “DPRD ternyata kalah dengan anak SD yang sudah PTM (Pembelajaran Tatap Muka).”