Hal ini tentu menyalahi asas “jujur” dan “adil” yang seharusnya menjadi pedoman pelaksanaan pemilu.
“Kecurangan-kecurangan ini membuktikan bahwasannya begitu rakus dan serakahnya rezim hari ini yang dengan kekuasaannya mengintimidasi semua lembaga termasuk rakyat. Hari ini rakyat sudah di bodohi dengan suguhan-suguhan yang tidak masuk akal, di suguhi dengan tipu daya muslihat. Saya meyakini ketika bangsa ini di pimpin oleh pemimpin yang dzolim maka saya pastikan bangsa ini akan jauh dari kesejahteraan. Hanya kerakusan dan otoriter yang akan di dapatkan rakyat,” bebernya.
Pemilu sejatinya bukan sekadar ritual formalitas lima tahun sekali, melainkan fondasi utama dalam membangun demokrasi yang sehat.
Oleh karena itu, Gerakan Mahasiswa Pasundan akan terus mengawasi dan mengkritisi setiap tahap pelaksanaannya demi memastikan bahwa hak-hak demokratis rakyat tetap terjaga dan dihormati.