Robby menjelaskan, proses bisa mendatangkan investor dari Singapura tidak mudah karena mereka sudah survei tempat ke beberapa wilayah lain di Indonesia, salah satunya di Jember, Jawa Timur.
Namun setelah data soal jumlah petani, lahan pertanian, dan beragam komoditas pertanian yang ada di KBB disampaikan, akhirnya perusahaan Singapura tertarik menanamkan investasinya di KBB.
Pupuk yang dihasilkan adalah jenis organik dan akan dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasaran. Bahan baku pupuk yang digunakan dari kotoran hewan seperti sapi dan unggas sehingga menghasilkan 100% pupuk organik.
Melalui teknologi nano terbarukan yang bisa meningkatkan produktivitas hasil panen sehingga bisa menguntungkan petani.
“Bahan baku untuk pupuk ini dari kotoran hewan sehingga secara tidak langsung bisa ikut menjaga kebersihan lingkungan dari kotoran hewan. Rencananya untuk produksi awal kami akan berikan pupuknya secara gratis ke para petani di KBB,” ucapnya.












