“Program makan bergizi gratis ini merupakan inisiatif Bapak Prabowo yang sangat strategis untuk masa depan anak-anak Indonesia. Kita harus dukung penuh agar bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Obet.
Ia juga menekankan pentingnya kejelasan alokasi dana dari APBN, APBD, dan dana khusus lainnya, agar pendidikan dan kesehatan di Papua dapat berjalan secara efektif dan merata.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan BGN Muhammad Suhud memaparkan perkembangan program MBG di Papua Barat. Ia menyampaikan bahwa dari target 16 dapur gizi di wilayah ini, baru 4 yang beroperasi dan seluruhnya berada di kawasan perkotaan.
“Kami memahami keterbatasan ini disebabkan kurangnya edukasi masyarakat terkait pembangunan dapur gizi. Setiap dapur harus melayani 3.000–4.000 penerima manfaat, sehingga perlu perencanaan yang matang,” ujar Suhud.