Pesan Moral
Lebih jauh Ia menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi pengingat bagi para pemimpin bangsa bahwa kepemimpinan adalah amanah, bukan hak. Nabi memimpin dengan mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan umat. Dalam konteks Indonesia, ini berarti pemimpin tidak boleh menjadikan jabatan sebagai sarana memperkaya diri atau kelompok, melainkan sebagai jalan pengabdian.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk merefleksikan kembali moralitas dan kepemimpinan. Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW, kita dapat membangun bangsa yang besar, kokoh, bermartabat, dan bermoral.” tandasnya.*** (harry brajamusti)










