Pesan moral yang ingin disampaikan oleh Prof. Rusdiana adalah bahwa literasi adalah jalan pengabdian. “Ilmu yang tidak dibagikan akan berhenti pada diri sendiri, sementara ilmu yang dituliskan akan hidup lintas generasi,” ujarnya.
Penghargaan literasi harus menjadi pemantik gerakan, bukan seremoni. Publik akademik perlu memperkuat budaya membaca–menulis, memperkaya repositori digital, serta membangun kolaborasi pengetahuan.
Rekomendasi utama: satu dosen satu buku ajar, satu mahasiswa satu karya ilmiah, dan satu kampus satu ekosistem literasi terintegrasi. Literasi adalah napas peradaban. Penghargaan boleh datang satu-dua kali, tetapi jejak pengabdian intelektual harus hidup setiap hari.***












