Teguh mengaku, selain letaknya yang cukup sulit dijangkau, pembersihan yang dilakukan juga cukup menyulitkan.
“Karena kondisi tanah material longsornya masih basah dan alat yang kami gunakan juga seadanya, maka ini tadi proses pembersihannya cukup sulit dan memakan waktu,” ujarnya.
Meski kerugian ditaksir hingga belasan juta, namun dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
“Kalau kerugian paling besar itu menimpa pak Pinarto. Tembok rumahnya itu ada yang hingga roboh. Sedangkan untuk korban jiwa alhamdulillah nihil,” sebutnya.
Dikarenakan curah huhan masih sangat tinggi, ia pun mengaku juga telah melakukan himbauan kepada warga, khususnya yang rumahnya rawan terhadap bencana longsor, supaya untuk sementara waktu mengungsi terlebih dahulu ke tempat yang aman. (Red).